Kamis, 28 April 2011

Cerpen "Kepergian Langit"


Pada siang itu, terlihat seorang wanita yang sepertinya sedang sibuk mencari sesuatu. Matanya terus berpindah dari satu orang ke orang lainnya. Dengan wajah yang penuh kekhawatiran dia terus berjalan di tengah keramaian kota. Dia terus berputar di jalanan itu dan kadang dia berhenti sesaat sambil menghela nafas penuh kecewa. Wanita ini cukup tua untuk berjalan di keramaian ini, kadang dia mendongak ke langit seolah mengharap sesuatu kembali.

2 bulan yang lalu, ada seorang anak bernama Langit. Hidupnya sangat berkecukupan .Ia tinggal di sebuah rumah mewah bersama ayah dan ibunya juga para pembantu rumah. Ayahnya adalah seorang profesor yang bekerja di salah satu universitas terkenal. Ayahnya yang berpendidikan tinggi sangat mengharapkan anaknya untuk menjadi seseorang yang pintar. Ibunya adalah seorang direktur di salah satu perusahaan asuransi terkenal. Ibunya sangat mencintai Langit, tetapi karena ibunya adalah pimpinan perusahaan, ibunya tidak mempunyai waktu untuk langit.

Langit adalah seorang anak yang ceria dan mudah berteman. Oleh karena itu, Langit mempunyai banyak teman. Tetapi Langit hanya sering berbicara dan bersendagurau bersama 3 teman baiknya. Temannya bernama Andi,Eki dan Naufan. Mereka sangat baik terhadap Langit dan tidak pernah bertengkar dengan sesama dari mereka ataupun dengan Langit.

Di sekolah, Langit mempunyai prestasi bagus dan selalu menduduki peringkat 3 terbesar  di kelasnya. Langit adalah seorang anak yang rajin dan terampil. Tetapi, belakangan ini prestasi langit menurun, Dia menjadi malas dan tidak peduli dengan sekelilingnya. Temannya mulai curiga dengan tingkah laku Langit yang menjadi aneh dan selalu murung. Pernah 3 temannya itu bertanya tentang perubahan perilaku Langit, tetapi Langit hanya diam dan pergi menjauhi 3 temannya itu.

2 minggu berikutnya, pada malam hari bapak Langit marah kepada Langit karena prestasi langit menurun drastis. Bapaknya yang sangat berorientasi kepada pendidikan kecewa terhadap anaknya yang mempunyai nilai buruk. Esoknya, ketika pembantu datang dan mengetuk pintu untuk membangunkan Langit tidak ada yang menjawab. Saat pembantunya masuk, ia kaget karena tidak ada seorang pun di kamar itu. Hanya ada selimut yang rapih di tempat tidur dan foto keluarga di pigura kecil yang pecah tergeletak di lantai.

Pembantunya langsung menelpon ayah dan ibu Langit. Ayahnya tidak bisa pulang karena sedang ada kunjungan kerja ke luar kota. tetapi pada siang hari ibunya pulang dan langsung menuju ke sekolah. Ia bertanya kepada gurunya dan ternyata langit memang tidak masuk sekolah hari itu. Kemudian, pada jam pulang sekolah 3 teman baik Langit melihat ibu Langit dan bertanya masalah langit yang tidak masuk sekolah. Ibunya juga tidak tahu masalah penyebab kepergian Langit karena ibunya sangat jarang bertemu Langit. Kemudian 3 teman baik Langit memberi tahu ibunnya tentang perubahan sikap Langit dan prestasinya yang menurun. Ibunya langsung menangis karena hampir tidak tahu-menahu maslah perubahan sikapnya. Akhirnya, Ibunya pulang dan menanyai pembantunya maslah perubahan sikap langit. Pembantunya memberi tahu bahwa langit memang suka murung dan terkadang marah.

Sebulan berikutnya, Langit masih belum ditemukan. Lebih parahnya lagi, para pemilik saham di perusahaan tempat ibu Langit bekerja memutuskan untuk memecat ibu Langit dari jabatan sebagai pimpinan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh kinerja yang menurun dari Ibunya sejak langit menghilang. Akhirnya, Ibunya memutuskan untuk mencari Langit sendiri. Setelah sekian lama, hanya mengandalkan orang lain.

 2 minggu berikutnya, Ibunya pergi ke tengah keramaian kota untuk mencari Langit. Ibunya hanya berputar di sekitar jalan itu. Karena dari informasi yang dia kumpulkan seseorang dengan wajah mirip langit sering terlihat berkeliaran di jalanan itu. Saat sedang mencari langit dan menanyakan kepada orang-orang tentang langit, tiba-tiba ada 2 anak laki-laki yang lari menjauhi ibu Langit. Sempat terlihat wajah dari salah satu anak itu tetapi tidak mirip dengan wajah Langit.  Maka ibu langit pun tidak mengejarnya. Setelah malam tiba, Ibu langit pulang ke rumah dan beristirahat. 2 minggu belakangan ini memang hanya itu aktifitas ibu langit yang setiap hari dilakukan.

1 minggu berikutnya, ibu Langit masih sibuk mencari langit. Setelah ia mencoba pergi ke berbagai tempat. Akhirnya dia memutuskan untuk mencari di sekitar jalan yang pernah dia lewati 2 minggu yang lalu. Lalu, di salah satu gang kumuh di sekitar jalan itu, dia melihat anak yang ia lihat 2 minggu yang lalu. Kemudian ia bertanya kepada anak itu, anak itu langsung kaget dan mencoba kabur. Tetapi tangannya dipegang erat olah Ibu langit. Akhirnya, dia menceritakan bahwa langit adalah temannya yang kabur dari rumah. Temannya menceritakan bahwa langit sekarang sedang sakit.

Temannya yang bernama kliwon membawa ibu Langit ke tempat Langit beristirahat. Tiba-tiba ibunya melihat langit yang seperti tertidur dan kemudian memeluknya. Saat memeluk Langit, Ibunya merasakan panas tubuh langit yang tidak normal. Ibunya kemudian membawa langit ke rumah sakit. Setelah sekian lama menunggu hasil pemeriksaan. Akhirnya, dokter pun menjelaskan bahwa Langit tidak menderita penyakit yang serius. Ibu langit langsung menangis bahagia dan mendatangi langit yang masih terbaring lemah. Akhirnya, langit menceritakan bahwa dia sengaja kabur dari rumah karena tidak mendapat perhatian dari orangtuanya dan jenh dengan kehidupan yang sangat mewah.

Sejak saat itu, ibu langit menaruh perhatian besar terhadap Langit tetapi tidak secara berlebihan. Akhirnya pada beberapa bulan berikutnya, Langit kembali seperti biasa dan meraih prestasi baik di sekolah maupun dalam berteman.